Selasa, 11 Maret 2014

Satu malam di Pattaya


Terletak 160 km dari ibukota Bangkok, Pattaya adalah sebuah tempat kontemplasi yang menarik di Thailand. Mengunjunginya pun termasuk mudah, banyak tersedia bus publik dari Bangkok menuju Pattaya. Perjalanan dapat dimulai dari terminal Ekkamai dengan waktu tempuh sekitar 2-3 jam dan dibanderol tiket sekitar 80-150 THB untuk sekali jalan. Inilah kota pesisir yang bukan hanya menawarkan pantai indah, tapi juga kehidupan malam semalam suntuk.

***

Objek pertama yang layak dikunjungi di Pattaya adalah Mini Siam, yang terletak di area Chonburi. Layaknya Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang ada di Jakarta, di sini kita akan menemukan aneka miniatur bangunan dunia yang ditata dengan struktur mengesankan di antara hijaunya pepohonan rindang. Sayangnya, berbeda dengan Window of the World yang ada di Shenzen, Cina, tempat ini tidak memajang miniatur Candi Borobudur yang pernah digadang sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. 
 
Usai menjelajahi Mini Siam, kurang afdal rasanya bila tidak berkunjung ke Pattaya dengan melewatkan aksi cabaret show yang dimainkan lady boy. Terdapat dua pertunjukan kabaret terkenal di kota ini yaitu Alcazar dan Tiffany’s. Keduanya berada di Pattaya Second Road. Masing - masing pertunjukan mereka disajikan dengan memukau, sebut saja Alcazar yang lebih lucu dan aktratif, sedangkan Tiffany’s lebih serius drama pertunjukkannya. 
 

Kita sendiri tidak diperbolehkan mengambil gambar dan video selama pertunjukan berlangsung. Disetiap titik venue ada petugas yang memantau, meskipun banyak juga yang secara sembunyi mengambil gambar. Selepas pertunjukan, biasanya kita dapat berfoto dengan mereka yang tentu saja masih lengkap dengan kostum super seksinya, cukup dengan membayar sejumlah uang kecil.

Pattaya dikenal juga dengan Walking Street. Inilah ikon populer Pattaya. Tidak sedikit yang berujar bahwa mengunjungi Pattaya belumlah lengkap tanpa ngapel ke walking street.
Suasananya sendiri mirip kawasan Kuta di Bali, hanya lebih menantang. Sepanjang jalan ini berjajar kafe, bar dan klub malam yang hingar. Dentuman suara musik, kepulan asap rokok, bercampur dengan keramaian pelancong yang lalu lalang. Meskipun cenderung liar, namun pengunjung tetap terjaga keamanannya.

Saat pagi menyapa, Anda pun dapat bertandang ke Pattaya Bay. Dari sini, Anda dapat melihat panorama Pattaya dari ketinggian tanpa dipungut biaya. Pemandangan yang disajikan adalah hamparan garis pantai plus gugusan hijau pepohonan dan siluet gedung - gedung bertingkat di sisi lainnya. 

Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Museum Ripley’s Believe It or Not, yang berada di lantai tiga Royal Garden Plaza. Museum ini dikemas dengan konsep arsitektur yang unik. Dari luar, seakan ada pesawat tempur menabrak struktur bangunan dengan ekor menonjol keluar. Meskipun harga tiket termasuk mahal, namun tertebus dengan rasa kepuasan karena dapat melihat aneka koleksi benda dan kisah tak biasa dari berbagai penjuru dunia.
 
 

Petualangan di Pattaya biasanya ditutup dengan mengunjungi Floating Market. Meskipun barang yang dijajakan tidak terlalu istimewa, di sini kita dapat menemukan souvenir khas Thailand sebagai cinderamata. Uniknya, pasar terapung ini berada di atas danau buatan.

Sebenarnya menjelajahi Pattaya tidak cukup dalam waktu satu hari, namun bila waktu Anda cukup sempit, ada baiknya mencoba itinirerary seperti yang saya lakukan. Selamat bertualang!

Salam,
standarmiring
"Tidak mengambil apa-apa dari negara mereka, selain gambar, dan tidak meninggalkan apa-apa selain bekas kaki"

::Tulisan ini dimuat dimajalah 
Travelxpose edisi Juli 2012 ::


Travelxpose edisi Juli 2012
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar