Selasa, 11 Maret 2014

(ESAI) Menyesapi Panorama Wat Arun


Jam nyaris berdetak ke angka sembilan saat saya sampai di Wat Arun. Keindahan Wat Arun yang berdiri kokoh menantang matahari, mengundang decak kagum saya.

 
 
Begitu menarik, unik dan memesona. Sejenak saya menatap langit dan menghela nafas, lalu menyisir setiap sudut bangunan yang memiliki arsitektur sangat megah ini. Gontai langkah saya pun perlahan mengukir lantai. 
 
 
Potongan kaca dan keramik warna-warni pada dindingnya membuat bangunan bersejarah tersebut tampak semakin indah dan elegan. Didorong penasaran yang tinggi untuk menyaksikan pemandangan yang lebih leluasa, saya mencoba mengumpulkan keberanian mendaki anak tangga yang menanjak tajam. Sungguh memanjakan mata. Rasa lelah seolah terbayar lunas, manakala disuguhkan panorama memukau. Di atas, saya melepas penat sekaligus menikmati karunia Tuhan. Ah, beginilah seharusnya hidup. 
 
Wat Arun memang menyuguhkan ‘surga’ bagi pecinta wisata. 

Salam,
standarmiring
"Tidak mengambil apa-apa dari negara mereka, selain gambar, dan tidak meninggalkan apa-apa selain bekas kaki"

::cerita ini dimuat di ranselkecil.com::

Tidak ada komentar:

Posting Komentar