Menelusuri Jejak Benteng Pendem
Anda yang berpergian
ke Cilacap, Jawa Tengah, jangan lupa singgah di Benteng Pendem. Dalam Bahasa
Jawa, pendem berarti terbenam di tanah. Bangunan bersejarah ini memang nyaris
tertutup tanah perbukitan. Terletak tepat di depan Pantai Teluk Penyu dan berseberangan dengan Pulau
Nusakambangan, Benteng Pendem adalah bekas markas pertahanan tentara Hindia
Belanda. Bangunan yang menempati area seluas 6,5 hektar ini dibangun secara
bertahap selama 18 tahun, dari tahun 1861 hingga 1879.
Konon pada tahun 1970-an benteng yang dalam bahasa
Belanda disebut Kusbatterij op de Lantong te Cilacap ini tidak sendirian. Ada benteng – benteng kecil
berjejer di sepanjang pantai yang kemudian hancur bersama dengan datangnya
kepentingan industri di Cilacap
Benteng Pendem memiliki beberapa ruangan (barak),
benteng pertahanan, benteng pengintai, terowongan, ruang rapat, klinik
pengobatan, gudang senjata, gudang mesiu, ruang penjara, dapur, ruang perwira,
dan ruang peluru. Sebagai bangunan bersejarah, benteng ini memiliki nasib yang
sama dengan benteng – benteng yang ada di seluruh Indonesia. Walau masih
relatif kokoh dan sebagian masih utuh, bangunan ini kurang terpelihara dengan
baik.
Bangunan bersejarah itu kini menjadi salah satu
objek wisata ditambah dengan arena bermain anak, off road dan satwa kijang sebagai daya tarik pengunjung.
Anda juga bisa memasuki terowongan kuno nan gelap dengan membayar Rp15.000.
Kata Bung Karno, bangsa yang besar itu menghargai
sejarah. Salah satu caranya, dengan menyambangi bangunan bersejarah ini.
Tertarik?
Proud being an Indonesian,
standarmiring
::Tulisan ini dimuat dimajalah Reader’s Digest Indonesia edisi Maret 2009 ::
|
RDI edisi Maret 2009 |
(Artikel pertama yang ditulis dan langsung
dipercaya tampil dimajalah. Sejak saat itu, acap kali melakukan perjalanan,
ketagihan untuk menuliskannya. Baik untuk dikirim kemajalah, atau sekadar
koleksi pribadi @standar_miring)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar