Kamis, 06 Maret 2014

Menelusuri Jejak Benteng Pendem

 
 
Anda yang berpergian ke Cilacap, Jawa Tengah, jangan lupa singgah di Benteng Pendem. Dalam Bahasa Jawa, pendem berarti terbenam di tanah. Bangunan bersejarah ini memang nyaris tertutup tanah perbukitan. Terletak tepat di depan Pantai Teluk Penyu dan berseberangan dengan Pulau Nusakambangan, Benteng Pendem adalah bekas markas pertahanan tentara Hindia Belanda. Bangunan yang menempati area seluas 6,5 hektar ini dibangun secara bertahap selama 18 tahun, dari tahun 1861 hingga 1879.

Konon pada tahun 1970-an benteng yang dalam bahasa Belanda disebut Kusbatterij op de Lantong te Cilacap ini tidak sendirian. Ada benteng – benteng kecil berjejer di sepanjang pantai yang kemudian hancur bersama dengan datangnya kepentingan industri di Cilacap 

Benteng Pendem memiliki beberapa ruangan (barak), benteng pertahanan, benteng pengintai, terowongan, ruang rapat, klinik pengobatan, gudang senjata, gudang mesiu, ruang penjara, dapur, ruang perwira, dan ruang peluru. Sebagai bangunan bersejarah, benteng ini memiliki nasib yang sama dengan benteng – benteng yang ada di seluruh Indonesia. Walau masih relatif kokoh dan sebagian masih utuh, bangunan ini kurang terpelihara dengan baik. 









Bangunan bersejarah itu kini menjadi salah satu objek wisata ditambah dengan arena bermain anak, off road dan satwa kijang sebagai daya tarik pengunjung. Anda juga bisa memasuki terowongan kuno nan gelap dengan membayar Rp15.000.

Kata Bung Karno, bangsa yang besar itu menghargai sejarah. Salah satu caranya, dengan menyambangi bangunan bersejarah ini. Tertarik?

Proud being an Indonesian,
standarmiring

::Tulisan ini dimuat dimajalah 
Reader’s Digest Indonesia edisi Maret 2009 ::
 
RDI edisi Maret 2009
(Artikel pertama yang ditulis dan langsung dipercaya tampil dimajalah. Sejak saat itu, acap kali melakukan perjalanan, ketagihan untuk menuliskannya. Baik untuk dikirim kemajalah, atau sekadar koleksi pribadi @standar_miring)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar