Kamis, 12 Februari 2015

Curug Silangit, pesona alam dari Purworejo

Curug Silangit
Perjalanan panjang memaksa saya untuk transit di Purworejo, sebelum meneruskan ke tempat tujuan utama, Yogyakarta. Tapi, 5 jam di Purworejo mau kemana?

***
Saya lebih mengenal Magelang dengan Borobudur, Wonosobo dengan Dieng, Yogyakarta dengan keluhuran budaya Jawa yang menonjol ataupun Karimun Jawa dengan wisata baharinya. Belum pernah rasanya mendengar ada wisata andalan dari Purworejo. 
Minimnya informasi seputar daerah tujuan wisata, dan tidak adanya petunjuk arah yang representatif membuat gaung industri pariwisata Purworejo diam ditempat. Seperti itulah yang dialami Purworejo. Nampak tergagap-gagap dalam menggembangkan potensi wisatanya. Karena selama ini hanya menjadi tempat lewat wisatawan yang hendak berkunjung ke Yogyakarta.


Setidaknya itu yang saya rasakan, bingung mau jalan ke mana. Tapi saya juga tidak mau membuang kesempatan ini begitu saja, tak apa biar singkat asal bisa mencicipi liburan di Purworejo.

Berbekal komunikasi melalui telepon dengan teman-teman yang asli Purworejo, akhirnya saya putuskan untuk menuju Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing. Katanya, di desa ini memiliki curug yang menggagumkan bernama Silangit.

***
Setelah bertanya-tanya dengan warga sekitar, saya pun berangkat menggunakan angkot primkopol nomor 11 dari belakang Pasar Baledono, dan turun di balai Desa Somongari. Kemudian dilanjutkan dengan menyewa jasa ojek motor penduduk sekitar. Adalah Mas Toto, tukang ojek yang siap mengantar saya untuk melihat Curug Silangit. Orangnya ramah dan bersahabat. Terbukti, meski baru pertama bertemu, kami langsung akrab.

Meniti tanah berbatu
Petualangan dimulai dengan menyusuri hutan yang sempit, melintasi jembatan bambu hingga meniti tanah berbatu yang terjal. Meskipun melalui medan berat, saya disuguhi atraksi alam yang menakjubkan. Gemericik suara air kali, kicauan burung bersahutan dan gemerisik gesekan dedaunan memanjakan mata dan telinga. Pepohonan rindang menghasilkan udara sejuk yang membekap sepanjang perjalanan.

Melintasi jembatan bambu
Karena terlalu beresiko, motor yang kami tumpangi tidak dapat sampai di depan Curug dan harus berjalan sejauh 50 m lagi. Suara aliran air bercampur wanginya tanah basah menyeruak hidung menandakan sebentar lagi saya akan menikmati pemandangan yang terbentuk oleh alam ini. Setelah berjalan selama ½ jam melalui anak tangga dan bebatuan kali yang besar dan licin, sampai juga di Curug Silangit. Sejuk dan damai saat memasuki curug setelah seperempat waktu perjalanan harus merelakan tubuh diguncang-guncang. Butiran buih air yang menerpa kulit, dingin menyejukkan. Saya pun membiarkannya menampar pipi.


Saya sempat bertanya kepada Mas Toto, mengapa air terjun ini dinamakan Curug Silangit. ”Karena tinggi curug ini ibarat selangit, Mas,” jawabnya penuh senyum. Dan memang salah satu daya tarik dari Curug Silangit adalah memiliki air terjun tiga tingkat dengan total ketinggian sekitar 30 meter dan air konsisten mengaliri dinding curug itu tanpa henti.

Sayang saya tidak bisa berlama-lama karena harus melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta. Ternyata, waktu 5 jam memang kurang untuk menyusuri dan menikmati panorama alam Purworejo.

Gerimis mewarnai sore itu, saya pulang dengan hujan-hujanan bersama Mas Toto. Tidak hanya sampai Desa Somongari, tapi mengantar saya sampai kota. Beliau terharu kedatangan tamu dari luar Purworejo. Karena selama ini memperoleh tamu hanya dari wisatawan lokal yang berasal dari daerah setempat maupun wilayah-wilayah di sekitarnya. Itu pun bisa dihitung dengan jari berapa banyak tamu yang datang.

Menurut saya, Purworejo bukan tidak memiliki objek wisata andalan tapi karena berdekatan dan mengapit Yogyakarta, keberadaannya menjadi tidak diperhitungkan. Asal ditata ulang dan ditangani dengan serius, Purworejo bisa menjadi destinasi wisata baru bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Curug Silangit adalah salah satu rahasia indah yang tersembunyi di Purworejo. Menelusurinya, menyuguhkan pengalaman mengesankan.

 
:: Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Visit Jawa Tengah 2015 Periode 1 bertema “Wisata Alam Jawa Tengah” yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ::